Perjuangan untuk terus Mewartakan Injil




Setiap umat Kristiani setelah menerima sakramen Pembaptisan dipanggil dan diutus Allah untuk suatu  maksud tersendiri, yaitu mewartakan kerajaan Allah yang menyelamatkan dan membebaskan. Kita semua ikut serta  terlibat dalam karya pewartaan injil, karena Allah itu maha baik dan mahakuasa, Allah yang berkuasa atas segala sesuatu dalam hidup kita termasuk kematian. Kita yang telah mengimani dan mengakui Allah sebagai mahakuasa hendaknya hidup seturut injil, supaya kita memperoleh keselamatan dan sukacita.


Dalam injil Markus 6: 7-13 ditegaskan kita sebagai utusan dan murid Yesus tidak diperkenankan berjalan sendiri-sendiri, tetapi selalu dalam kebersamaan dengan orang lain artinya bahu membahu untuk hidup dalam persaudaraan dan kasih dengan orang lain. Namun seringkali dalam pewartaan kita di tengah umat lain mengalami penolakan, Yesus juga mengalami penolakan (Mrk 6: 4) termasuk untuk membangun tempat peribadatan yang layak, bahkan ada yang sampai demo dengan menulis dispanduk ”Izin mendirikan gedung gereja, kami menolak, itu harga mati”.

Kita sebagai sebagai murid-murid Yesus di zaman modern ini, mengemban tugas untuk mewartakan dan menghadirkan kerajaan Allah dan kebenaran Allah  haruslah  melalui sikap, perkataan, dan perbuatan kita yang sungguh nyata, sehingga mereka yang  mengalami kasih Allah yang sejati memperoleh kebangkitan batin, keterbukaan hati dari kegelapan iman. Kita tak perlu mengalami kekawatiran iman untuk mewartakan kabar sukacita kasih, menegakkan keadilan dan kebenaran di dunia ini, karena Allah sendiri yang senantiasa mendampingi dan memampukan kita untuk melaksanakan tugas mulia ini.

Marilah dengan semangat untuk terus berbagi kabar kasih sukacita seperti Kristus yang telah membagikan diri-Nya dengan wafat di kayu salib. Siapkah kita untuk mewartakan kabar sukacita injil dengan segala resikonya? Katakan “saya siap, saya siap, saya siap, saya bisa, saya bisa, saya bisa.”

“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” Fil 1: 21.

Ditulis oleh FX. Budi Prasetyo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar