Doa yang Keluar dari Dalam Hati




Dalam suatu  pertemuan di lingkungan baik itu doa masa praspaskah, masa advent, atau bulan Kitab Suci ada umat yang diminta untuk memimpin doa, atau ada juga untuk mengungkapkan doa spontan, namun umat seringkali mengatakan tidak mampu berdoa dengan kata-kata yang indah dan sebagainya. Hal ini menjadi suatu pertanyaan reflektif, kita harus bagaimana dalam doa?


Berdoa berarti mengkomunikasikan diri kepada Tuhan, dengan suatu tujuan baik , ada untuk bersyukur atau berterima kasih, ada untuk memuliakan dan memuji, ada untuk meminta sesuatu hal yang penting maupun mendesak. Berdoa itu adalah bebas dengan tujuan apa saja, tetapi harus didasari  doa yang sungguh-sungguh terungkap atau keluar dari hati yang dalam dengan sikap yang benar dan kerendahan hati.

Yesus memberikan teladan berdoa kepada para murid-murid-Nya, supaya kalau berdoa tidak bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah (Mat 6: 7). Selanjutnya, “jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, dan tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.  Maka Bapamu akan melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Mat 6: 6).

Yesus juga mengajarkan sebuah doa yang sederhana namun penuh makna,  doa itu yang sekarang kita kenal adalah doa Bapa Kami. Doa Bapa Kami merupakan doa yang paling sempurna, dikatakan sempurna karena memiliki ujud yang lengkap. Tiga ujud itu adalah bunyinya: “dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga”, ditujukan bagi Allah  atau kepentingan Allah.

Selanjutnya, merupakan keperluan atau kepentingan secara bersama-sama yaitu bunyinya: berilah kami rejeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami, dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.”

Maka marilah berdoa dengan mengungkapkan kata-kata yang sederhana, tetapi diungkapkan dengan tulus dari hati yang paling mendalam. Niscaya Allah akan mengabulkan doa-doa kita, karena Allah sudah tahu apa yang kita butuhkan sebelum kita memohonnya.

Ditulis oleh FX. Budi Prasetyo

2 komentar: