Memperjuangkan Keadilan di tengah Himpitan Zaman




Berita tentang kasus seorang nenek bernama Asyani  yang didakwa mencuri tujuh kayu di Situbondo merupakan suatu memperjuangkan keadilan di tengah himpitan zaman, pada dasarnya setiap orang ingin diperlakukan secara adil menurut hukum yang berlaku. Namun sebaliknya, hal yang dialami oleh nenek Asyani justru diperlakukan ketidakadilan.  Ketidakadilan akan mampu membuat orang mengalami penderitaan, merasa disingkirkan dan merasa tidak ada lagi ada gunanya. Yesus juga mengalami ketidakadilan terhadap dirinya, ia tidak bersalah namun dijatuhi hukuman di salibkan, (Luk 23: 23-24) dan sementara pejahat yang bernama Barabas malah dibebaskan.


Menurut pandangan iman Kristiani, keadilan merupakan memberi kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Oleh karena itu keadilan dalam iman Kristiani berhubungan dengan kebijaksanaan. Hal ini kisahnya terdapat dalam 1 Raj 3: 16-28, tentang Raja Salomo bertindak adil dalam perkara perebutan bayi. Keadilan merupakan sikap atau cara bertindak yang didasarkan kepada kemurahan hati dan kasih. Sebab keadilan itu sendiri dalam pandangan iman Kristiani bersumber dari keadilan Allah sendiri.

Apabila hal ini diterapkan dalam perjuangan melawan ketidakadilan, berarti kita harus senantiasa berupaya untuk hidup bebas dalam kasih kepada semua orang tanpa pandang bulu dan pilih-pilih, sementara itu, perjuangan menegakkan keadilan secara sederhana dapat dilakukan dengan bertindak tanpa diskriminasi, tanpa merampas kebebasan orang lain demi untuk kepentingan diri sendiri, akibatnya dari ketidakadilan adalah terjadi antara kaya dan miskin. Situasi kemiskinan pada akhirnya mereka hidup dalam segala bidang hidup kemiskinan seperti ekonomi, budaya, politik dan lain-lain. 

Dalam upaya memperjuangkan keadilan adalah:  Mengerti persoalan: memperlajari dengan sungguh mengenai permasalahan seputar hak-hak dasar manusia sehingga  mampu menentukan mana yang dilindungi, ditegaskan dan diperjuangkan. Berdaya dan perhatikan: memberdayakan dan memperhatikan mereka yang menjadi korban ketidakadilan sehingga mereka merasa diperhatikan, merasa disapa untuk selanjutnya sama-sama berjuang.  Jalan cinta kasih dan bertindak tepat: segala usaha yang dilakukan dengan perbuatan cinta kasih sehingga tidak terjadi kekerasan, karena Allah adalah kasih sejati itu sendiri, Alllah mencintai semua manusia tanpa pilih kasih. “Lakukanlah hal-hal kecil  sederhana dengan cinta yang besar” demikian nasehat Mother Teresa dari Kalkuta.

Ditulis oleh FX. Budi Prasetyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar