Memberi dengan Ikhlas Hati




Dalam pepatah jawa mengatakan “ jangan sekali-kali melupakan kebaikan orang lain kepada kita, dan selalu terus berbuat baiklah kepada semua orang”, karena  disitulah akan kita peroleh kemuliaan sejati dan keilahiaan hidup yang sebenarnya.


Terkadang kita berpikir bahwa memberi  itu selalu hitung-hitungan, kalau kita memberi sesuatu apa yang imbalannya. Sebagai umat manusia, kerapkali dalam hidup sehari-hari  kita menjadi pribadi yang sombong untuk memberi, orang yang egois terhadap sesama untuk memberi.

Memberi merupakan suatu tanda kasih terhadap hidup kita sendiri. Hal ini ditegaskan oleh Yesus dalam injil Luk 6: 30, 38 “Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu”. “Berilah maka kamu akan diberi sebab ukuran yang kamu pakai, akan diukurkan kepadamu”. 

Henry James  mengatakan dalam kaitannya dengan perbuatan baik yang kita perbuat kepada sesama dalam kehidupan sehari-hari, yaitu ada tiga hal: pertama, berbuat baik, kedua, berbuat baik, ketiga, berbuat baik”. 

Sebagai makhluk sosial dan makhluk ciptaan Tuhan hendaklah terus melakukan tindakan perbuatan baik terhadap sesama untuk saling memberi dan mengasihi meskipun terkadang perbuatan itu oleh sesama tidak menerima kasih kita.

Sebab dalam Kitab Rm 6: 9 mengatakan “janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya menuai”. Kita juga harus senantiasa percaya kepada Tuhan harus mampu berani melakukan tindakan memberi dan melakukan perbuatan kasih, sama seperti yang telah dilakukan oleh Sang Guru kita yaitu Yesus kristus.

Maka memberilah dengan tulus hati tanpa bersungut-sungut, sebab tertulis dalam Flp 2: 14, 2 Kor 9: 7-8  dan Luk 6: 34. 36, “ Sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati”. Ketenangan batin senantiasa akan kita peroleh jika kita mempunyai sikap hidup yang selalu berusaha untuk memberi kepada sesama.

Ditulis oleh FX. Budi Prasetyo
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar