Yesus Gembala Baik yang Mengumat




Dalam Gereja Katolik, ada minggu panggilan yang tentunya berkaitan dengan panggilan untuk menjadi imam, biarawan, biarawati, hal ini juga Gereja Katolik mencanangkan sebagai tahun hidup bakti. Pada suatu kali ada seorang imam yang memberikan rekoleksi panggilan, imam tersebut melontarkan pertanyaan, apakah ada di antara kalian yang mau menjadi imam? Coba tunjuk jari demikian imam itu melontarkan pertanyaan.

Jawaban dari sekian peserta hanya dua saja yang tunjuk jari. Salah seorang peserta member alasan mengapa dirinya tidak berminat untuk menjadi imam, alasannya adalah “begini pastor, saya tidak berminat menjadi imam karena kalau masih menjadi frater pasti banyak tantangannya,  berujar demikian peserta tersebut, lalu ditimpali oleh pastor tersebut, “iya, kalau masih jadi frater memang banyak tantangan tetapi ketika sudah jadi pastor pasti banyak rantangannya alias makanan di pastoran” secara spontan peserta tertawa terbahak-bahak“.

Gambaran Yesus sebagai gembala yang baik, berarti kita mengamini dan meyakini bahwa Yesus selalu melindungi kita, maka dari cerita tadi, hendak menunjukkan bahwa peserta itu tidak yakin untuk menjadi gembala umat, sebab pola pikir sudah ketakutan, ini berarti imannya kurang yakin. Yesus menegaskan bahwa dirinya adalah gembala yang baik, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yoh 10: 11).

Gembala dalam arti panggilan adalah menjadi imam, imam berarti  gembala umat dan melayani umat, sama seperti Yesus melayani umat, contoh Yesus membasuh kaki para murid-murid-Nya (Yoh 13: 12-15). Disadari atau tidak disadari bahwa manusia memiliki kerapuhan diri oleh karenanya dibutuhkan figur gembala yang mampu menuntun kita menjadi tempat naungan dan tempat bersandar, dalam menghadapi permasalahan, sebab dalam injil dikatakan “Sebab di luar aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5). Mzm 23: 1 “Tuhan adalah gembalku, takkan kekurangan aku”.

Yesus dikatakan gembala yang baik karena: Dia mengenal domba-domba-Nya, domba-domba-Nya mengenal dia (Yoh 10:14). Dia memberikan jaminan atas pemeliharan kita, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyai dalam segala kelimpahan” (Yoh 10:10). “Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yoh 10:11). Maka menjadi imam itu harus mengenal umatnya, siap menderita, siap juga blusukan seperti Yesus (Mrk 10:46), (Luk 19:28), (Luk 19: 45), ( Luk 15: 1-2). Memperhatikan semua manusia sampai  yang miskin (Luk 16: 20-21). Jadilah imam sebagai gembala umat  yang mengumat.

Ditulis oleh FX. Budi Prasetyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar