Ketika kita sedang mengalami sakit, hal demikian baru disadari betapa pentingnya menjaga kondisi kesehatan, ternyata pepatah yang mengatakan demikian berlaku untuk kita semua bunyinya demikian ”Lebih baik mencegah daripada mengobati”. Bahkan kita bisa mampu mengamini dan mengimani bahwa selalu ada pesan yang terungkap “Selalu ada hikmah di balik penderitaan sakit”, betapa pentingnya kita bersandar kepada Tuhan.
Dalam injil Lukas 7: 1-10 melukiskan secara jelas, kepada kita bahwa setiap penderitaan sakit hendaknya disikapi secara positif, dan dengan semangat iman seperti hamba seorang perwira di Kapernaum, yang berujar ”tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambamu ini akan sembuh” (Luk 7: 7). Mendengar perkataan perwira tersebut Yesus merasa terkejut dan berkata ”Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel” (Luk 7: 9).
Allah begitu baik kepada kita umat-Nya, Ia mau mendengarkan rintihan dan keluh kesah hati umatnya, terbukti ketika hamba seorang perwira sakit, ia segera bertindak untuk menyembuhkannya. Maka menurut Elbert Hubbard menyikapi masalah penderitaan dengan iman adalah “Hadapi segala sesuatu dengan sikap yang aktif dan positif, kita akan mengetahui bahwa masalah atau kejadian apa pun semuanya memiliki sisi baik”.
Allah begitu mengasihi dan mencintai kita, oleh karenanya kita sudah sepantasnya memiliki pemikiran positf terhadap-Nya. Allah tidak pernah meninggalkan kita, dan serta membiarkan kita melangkah sendirian tetapi Allah turut serta dalam setiap langkah kehidupan kita sampai akhir zaman. “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu” (Yoh 14: 18). “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman” (Mat 28: 20). Maka marilah kita sikapi penderitaan dengan semangat pantang menyerah dan iman yang tangguh.
Ditulis oleh FX. Budi Prasetyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar