Ada seorang gadis telah dirawat selama satu bulan karena mengidap anemia. Setelah satu bulan di rawat tidak membuahkah hasil. Dokter tersebut berulang kali melakukan pemeriksaan ulang namun selalu saja gagal. Hal ini dokter tidak kehabisan akal lalu bertanya kepada pasien tersebut, pertanyaannya demikian ”Apakah ada sesuatu yang luar biasa terjadi dalam hidup anda sebelum anda berada disini?”
Pasien itu kemudian menjawab” saya memiliki dendam karena orang tersebut membuat saya menderita tersakiti , kecewa hati, sepanjang hidupku”. Kalau begitu maukah dirimu mengampuni orang tersebut? Pasien itu menjawab ”saya mau mengampuni mereka yang telah membuat saya tersakiti dan kecewaan hati. Ketika sikap perasaan batin gadis itu telah berubah, kondisi darahnya pun dengan sendirinya ikut berubah dan menjadi normal kembali. Setelah itu dokter itu berujar mengutip sabda Yesus ”dosamu sudah diampuni”.
Secara tidak langsung kita berniat ingin membalas mereka yang telah menyakiti hati, dan mengecewakan hati kita. Cinta kasih merupakan senjata utama untuk melawan kejahatan, ketika Yesus dihina ia tidak membalas dengan menghina, ketika disiksa ia tidak membalas, supaya orang-orang yang menyiksa dihukum oleh Allah, namun sebelum wafat-Nya, ia justru memohon pengampunan terhadap orang-orang yang telah berbuat jahat kepada-Nya perkataannya demikian ”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” ( Luk 23: 34).
Ketika anda sedang marah, kecewa satu-satunya yang paling disakiti adalah diri anda sendiri. Berbuatlah cinta kasih, teruslah menjadi garam dan terang dunia sebagai anak-anak Allah. Mengampuni merupakan tindakan untuk tidak ada rasa dendam untuk apapun yang orang telah lakukan terhadap diri anda. Yesus pernah ditanyai tentang pengampunan sampai berapa kali harus mengampuni? Yesus menjawab “Aku berkata kepadamu, bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali” ( Mat 18: 22).
Marilah kita senantiasa terus mengampuni orang yang telah membuat kita kecewa hati, menyakiti hati, sepanjang hayat dengan tulus ikhlas hati, berdamai kembali dengan sesama, inilah pengampunan yang indah dimana kita sebagai pengikut Kristus tidak membalas kejahatan dengan kejahatan melainkan dengan perbuatan kasih yang indah. Mengampuni merupakan tindakan yang indah dan menyejukkan.
Ditulis oleh FX. Budi Prasetyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar