Gereja yang didirikan oleh Kristus, secara tradisional disebut communitas perfecta. Gereja dibentuk sebagai sebuah pranata dengan tugas-tugas hirarkis dan kekuasaan tertentu serta dengan banyak anggota yang menjadi warga dengan memenuhi kondisi tertentu. Gereja akan terus hidup, meskipun tidak menjalankan kekuasaannya.
Namun bila Gereja bertindak, mengajar, mengungkapkan iman, berdoa dan merayakan korban Kristus, itu Gereja mencapai tingkat aktualitas yang lebih tinggi daripada hanya sekedar meneruskan hidup saja. Gereja bersatu karena iman akan Yesus Kristus, maka aktualitas Gereja terlaksana khususnya pada saat Yesus Kristus hadir sakramental, yaitu pada saat Perayaan Ekaristi.
Realita hidup maupun hidup bersama itu mengandung unsur pribadi perorangan maupun unsur struktural. Hal ini berarti mengandung sifat bahwa, ketersediaan dan kegiatan pribadi umat maupun struktur kehidupan bersama (tata hidup beragama, hukum, adat kebiasaan, dll), juga menjadi wujud iman bersama. Perwujudan iman bersama harus nyata.
Ada banyak ungkapan bahwa orang Kristiani harus menjadi terang diatas bukit, atau bagaikan lampu di atas gantang, atau bagaikan garam yang berguna karena sifatnya yang asin. Artinya bahwa orang Kristiani harus menjadi saksi Injil, kabar gembira bahwa Allah telah menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus.
Dan karya penyelamatan itu berlangsung terus sampai sekarang ini untuk selamanya. Menjadi saksi Kristus artinya melalui kehidupan, perbuatan dan perkataan. Cara menunjukkan kehidupan, perbuatan dan perkataan yaitu harus memiliki daya pikat dan jemaat yang misioner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar